Jumat, 20 September 2013

SEJARAH TRETES

    Tretes tidak asing lagi bagi penduduk Jawa Timur, apalagi bagi penduduk Surabaya. Karena disinilah "puncaknya" Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia. Jika di Jakarta, kawasan puncak adalah Bogor. Disini banyak sekali terdapat wana wisata. Berikut ini akan saya tuliskan asal mula Tretes.
       Pada tahun 1706, benteng terakhir Untung Suropati (Adipati Wiranegara) di Pasuruan jatuh. Untung Suropati gugur dan pasukannya tercerai berai. Beberapa orang pindah ke Mojokerto dan Kediri yang bergabung dengan Kadipaten lain untuk meneruskan perlawanan terhadap Belanda.
     Beberapa anggota laskar Untung Suropati lainnya menyingkir ke hutan-hutan di wilayah Pasuruan dan Malang, tepatnya di Lereng Gunung Arjuno dan Welirang untuk menghindari kejaran musuh dengan harapan suatu saat dapat menggalang kekuatan untuk melawan Belanda. Para anggota laskar itu diantaranya:
1. Mbah Kaliah
2. Mbah R. Subroto
3. Mbah R. Adziman
4. Mbah Tonoyo
5. Mbah Kertojoyo
6. Mbah Trunojoyo
     Kaliah yang akhirnya dikenal sebagai Mbah Kaliah menetap di tempat paling terpencil. Beliau tinggal di hutan lebat yang masih belum terjamah manusia dan masih banyak binatang buas. Tempat baru ini sangatlah subur karena banyak sumber air. Disinilah Mbah Kaliah memulai kehidupan baru dengan membabat hutan dan mendirikan pondok sederhana. Daerah ini sangat aman, maka tak jarang rekan-rekan seperjuangan Mbah Kaliah berkumpul di tempat ini untuk membicarakan tentang masa depan. Tempat baru yang didiami Mbah Kaliah banyak sumber mata air dan ada air yang selalu menetes melalui celah-celah batu tebing, maka tempat ini dinamakan "Tretes", yang artinya selalu menetes. Seiring perkembangan zaman, wilayah Tretes semakin ramai oleh pendatang yang menetap karena suhunya yang sangat sejuk.
     Wilayah di kaki Gunung Welirang yang semula merupakan hutan lebat menjadi pedukuhan kecil di pinggir hutan yang dipimpin oleh Mbah Kaliah. Kemudian Beliau menikah dan dikaruniai tiga orang anak yang masing-masing bernama Kaliah, Kalibah dan Tariman Datuk Bendoro Inten. Dari Kalibah kemudian menurunkan tetua-tetua/ lurah dukuh dan desa Tretes/ Prigen. Konon, di pedukuhan Tretes inilah Kaliah, Andan Bumi serta R .Adziman sering bertemu untuk membahas perkembangan pedukuhan masing-masing.
     Petilasan, makam Mbah Kaliah dan Mbah Tonoyo saat ini berada di Gang Keramat Jl. Pesanggrahan Tretes, Prigen, Pasuruan Jawa Timur. Penduduk setempat lebih mengenal gang ini sebagai "Gang 77 (Tujuh-Tujuh)".
   Demikian sejarah singkat Tretes. Semoga bermanfaat. Maaf jika ada yang kurang berkenan. Silahkan berkomentar. Terima kasih.

1 komentar:

  1. Bingung punya modal kecil tapi mau bermian sesuka hati ?
    Sekarang tidak perlu repot..dengan Depositkan PULSA..Boskuu bisa bermian sepuasnya!
    S1288 Poker Website Games Dewa Poker Online, Domino, Bandar Ceme, Capsa, Casino War,
    Samgong, QQ, BlackJack 21 Live Texas Holdem, Omaha, Super10, S128,
    Ceme Keliling Dengan Uang Asli Indonesia.
    Bergabung sekarang dengan s1288poker !! Taruhan bandar online TERPECAYA dan AMAN !!
    Penasaran klik link ini sekarang juga!! daftar free >> https://s1288poker.website
    dapatkan dan menangkan begitu banyak juga PROMO & BONUS TAHUN 2020
    MENANG BERAPAPUN...PASTI KAMI BAYAR !!!
    Berbagai macam permainan s1288poker tawarkan :
    PROMO DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN LOCKDOWN CORONA

    POKER ONLINE
    SBOBET
    SABUNG AYAM
    SLOT PULSA
    LIVE CASINO
    TOGEL
    Jadilah jutawan bersama s1288poker sekarang juga ^^
    info lebih lanjut CS 24jam siap melayani Anda!
    LIVECHAT : CS1288POKER
    WA : 081910053031
    SEHAT SELALU UNTUK KITA SEMUA ...ALWAYS THANKFULL AND GRATEFULL ^^

    BalasHapus